Pelajar MAN Sidoarjo Gali Ilmu Sosiologi Penanganan Sampah
Keberadaan Kampung Edukasi Sampah di Perum Sekargading, Sekardangan, Sidoarjo tidak hanya menjadi magnet bagi pecinta lingkungan. Sejumlah mahasiswa, pelajar, dan pemerintah kerap memelajari cara penanganan sampah dan pengelolaan lingkungan di tempat tersebut.
Hal ini yang dilakukan pelajar kelas X dari MAN Sidoarjo saat berkunjung ke Kampung Edukasi Sampah di RT 23/RW 07, Kelurahan Sekardangan, Sidoarjo. Beberapa pelajar yang datang menggali informasi kegiatan yang dilakukan di Kampung Edukasi Sampah dari sudut pandang ilmu sosiologi.
Informasi yang didapat meliputi sejarah berdirinya Kampung Edukasi Sampah. Dengan latar belakang keprihatinan dampak negatif sampah yang tidak ditangani dengan baik.
Selanjutnya warga berupaya mengendalikan sampah secara mandiri. Penanganan ini kemudian berkembang menjadi pemilahan sampah, pengolahan sampah dan bank sampah di kampung Telulikur.
Selama menjalankan program, warga konsisten melakukan penanganan sampah untuk menjadi barang berguna, yang meliputi pupuk organnik, mendirikan bank sampah, dan produk lainnya.
Dalam perkembangannya, warga tidak hanya mengelola sampah untuk dimanfaatkan. Cukup banyak inovasi yang dikembangkan warga Telulikur.
Hal yang paling menonjol adalah gotong royong. Aksi sosial ini konsistensi dijalankan, yang di antaranya menambahkan tanaman hidroponik, dari jimpitan warga. Inovasi lainnya memiliki sumber energi dari solar cell untuk penerangan serta Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).
Sebuah pengalaman baru bagi para siswa bertemu dengan tim Kader Lingkungan Kampung Edukasi Sampah untuk menambah pengetahuan. Setidaknya pendidikan formal yang didapat di sekolah makin lengkap dengan terjun langsung. Semoga dengan berbagi ilmu yang positif dapat memberi manfaat bagi kita semua.