banner 728x90

Sidoarjo - Pada hari Kamis, 10 Oktober 2024, sebanyak 60 siswa kelas 5 dari SD Sidokepung 1 Buduran berkunjung ke Kampung Edukasi Sampah, Sekardangan, Sidoarjo. Kunjungan ini memberikan kesempatan kepada para siswa untuk belajar secara langsung mengenai pentingnya pengelolaan sampah yang benar serta peran mereka dalam menjaga kelestarian lingkungan. Kegiatan ini adalah bagian dari upaya sekolah untuk memberikan edukasi lingkungan yang aplikatif dan mendalam kepada generasi muda.

Setibanya di Kampung Edukasi Sampah, para siswa disambut dengan antusias oleh tim pengelola yang siap membimbing mereka melalui serangkaian aktivitas edukatif. Kegiatan dimulai dengan pengenalan konsep dasar pemilahan sampah, di mana siswa diajarkan cara membedakan antara sampah organik dan anorganik. Hal ini penting untuk membangun kesadaran tentang bagaimana setiap jenis sampah harus diperlakukan secara berbeda untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

Selain itu, para siswa juga diajak untuk terlibat dalam praktek langsung. Salah satu kegiatan yang sangat diminati adalah pembuatan pupuk organik dari sampah rumah tangga. Proses ini memberikan pemahaman kepada siswa tentang bagaimana sampah organik dapat diolah menjadi sesuatu yang bermanfaat, dalam hal ini pupuk yang dapat digunakan untuk menyuburkan tanaman. Aktivitas ini tidak hanya bersifat edukatif tetapi juga memberi pengalaman praktis yang dapat diterapkan di rumah dan sekolah.

Kegiatan berlanjut dengan praktek hasta karya, di mana siswa membuat kerajinan tangan dari bahan bekas. Dalam aktivitas ini, siswa diajak untuk mengembangkan kreativitas mereka dalam menciptakan sesuatu yang baru dari barang-barang yang mungkin dianggap tidak berguna. Pengalaman ini menunjukkan kepada siswa bahwa sampah bukan hanya sesuatu yang harus dibuang, tetapi dapat dimanfaatkan kembali dengan cara yang kreatif dan inovatif.

Grahita Wira, guru pendamping dari SD Sidokepung 1 Buduran, sangat mengapresiasi kegiatan ini. Dalam pernyataannya, ia mengatakan, "Kunjungan kami ke Kampung Edukasi Sampah ini memberikan banyak informasi dan pembelajaran kepada anak-anak. Mereka belajar tidak hanya tentang bagaimana memilah sampah dan mengolahnya, tetapi juga praktek langsung membuat pupuk dan hasta karya. Kegiatan ini sangat membantu anak-anak ke depannya agar bisa mengelola sampah di lingkungan mereka. Kami sangat berterima kasih kepada Kampung Edukasi Sampah karena telah memberikan pengalaman yang tidak terlupakan dan akan bermanfaat di masa depan."

Grahita juga menambahkan bahwa kunjungan ini sangat relevan dengan kebutuhan anak-anak dalam memahami permasalahan lingkungan secara lebih mendalam, terutama dalam konteks kehidupan sehari-hari. Ia berharap kegiatan semacam ini dapat terus diadakan secara rutin untuk menanamkan kepedulian terhadap lingkungan sejak dini.

Kegiatan ini diharapkan tidak hanya menjadi pengalaman belajar sehari, tetapi juga menanamkan kesadaran berkelanjutan pada diri para siswa. Para siswa menyadari bahwa tindakan sederhana seperti memilah sampah atau mengolah sampah organik menjadi pupuk dapat membawa dampak besar dalam menjaga kelestarian lingkungan. Langkah-langkah kecil yang mereka ambil di sekolah dan rumah dapat berkontribusi untuk menciptakan dunia yang lebih hijau dan sehat.

Di akhir kunjungan, para siswa pulang dengan senyum lebar dan rasa bangga atas ilmu baru yang mereka peroleh. Mereka kini memiliki pemahaman yang lebih baik tentang peran mereka sebagai individu dalam menjaga lingkungan dan berkomitmen untuk menerapkan apa yang telah mereka pelajari dalam kehidupan sehari-hari.

Seluruh pihak yang terlibat, mulai dari guru, siswa, hingga tim pengelola Kampung Edukasi Sampah, merasa senang dengan terselenggaranya kegiatan ini. Terima kasih yang sebesar-besarnya disampaikan kepada Kampung Edukasi Sampah yang telah menjadi wadah belajar yang interaktif, aplikatif, dan menginspirasi bagi para siswa. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan semakin banyak generasi muda yang terinspirasi untuk menjaga kebersihan lingkungan dan menjadi agen perubahan bagi masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.

Kunjungan ini bukanlah akhir dari perjalanan belajar, melainkan awal dari komitmen bersama untuk menjaga bumi kita tetap hijau dan sehat. Semoga kegiatan ini dapat terus berlanjut dan menjangkau lebih banyak siswa dari berbagai sekolah, sehingga semakin banyak generasi muda yang peduli terhadap lingkungan.

banner 300x250

Berita Terkait