Membangun Kekuatan Perubahan di Masyarakat : Dari Sampah Menjadi Peluang
Sidoarjo – Kegiatan studi banding bertajuk COMDEV Goes to Kampung Edukasi Sampah, yang digelar oleh Departemen Pengabdian Masyarakat BEM Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga, berhasil menarik perhatian masyarakat tentang pentingnya manajemen perubahan dan pemberdayaan dalam pengelolaan sampah. Acara ini diselenggarakan pada hari Minggu, 13 Oktober 2024 yang diikuti oleh puluhan warga dari berbagai RT di lingkungan RW.04 Asem Jaya, Kecamatan Bubutan, Kota Surabaya, yang ingin mendapatkan inspirasi dari Kampung Edukasi Sampah di Sekardangan, Sidoarjo.
Kampung Edukasi Sampah, yang dikenal sebagai pusat pembelajaran pengelolaan sampah berkelanjutan, memberikan wawasan berharga kepada para peserta tentang bagaimana sampah dapat diubah menjadi sumber daya yang bernilai. Dafa Zanuar Zaky, Ketua Panitia COMDEV FKM UNAIR 2024, menyampaikan pentingnya melihat sampah bukan sebagai masalah yang tidak terpecahkan, tetapi sebagai peluang untuk menciptakan perubahan positif.
"Kami ingin warga menyadari bahwa sampah bisa menjadi aset yang mendorong perbaikan lingkungan sekaligus kesejahteraan ekonomi. Manajemen perubahan ini harus diadopsi secara luas agar dampaknya dapat dirasakan secara berkelanjutan," jelas Dafa.
Cahyo Budi Widodo, Ketua RW.04 Asem Jaya, turut berterima kasih atas kesempatan ini. Ia mengaku sangat terinspirasi oleh inovasi yang diterapkan di Kampung Edukasi Sampah. "Pengelolaan sampah yang kami lihat di sini sangat memotivasi kami untuk melakukan hal serupa di kampung kami. Inisiatif ini membuka mata kami tentang potensi besar yang ada jika sampah dikelola dengan baik," katanya.
Edi Priyanto, pegiat lingkungan Kampung Edukasi Sampah, menekankan bahwa perubahan besar selalu dimulai dari langkah kecil. Menurutnya, kunci sukses pengelolaan sampah terletak pada partisipasi aktif masyarakat. "Manajemen perubahan ini penting untuk menggerakkan warga berperan lebih dalam pengelolaan sampah. Dengan edukasi yang berkelanjutan dan kolaborasi yang solid, warga dapat mengubah tantangan menjadi peluang," ungkapnya.
Lebih lanjut, Edi menjelaskan bahwa perubahan perilaku dalam mengelola sampah membutuhkan strategi manajemen yang terencana. Tantangan seperti rendahnya partisipasi warga dapat diatasi melalui pendekatan edukasi yang efektif dan implementasi sistem yang mudah diterapkan. "Ketika warga merasakan manfaat langsung dari setiap perubahan, komitmen mereka untuk menjaga lingkungan akan tumbuh dengan sendirinya," tambahnya.
Dalam kegiatan ini, warga juga diperkenalkan pada konsep pengelolaan sampah yang tidak hanya berdampak pada kebersihan lingkungan, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi. Edi menjelaskan bahwa sampah yang dikelola dengan baik dapat diubah menjadi produk bernilai, seperti pupuk organik dan barang daur ulang yang bernilai jual. "Dengan cara ini, warga tidak hanya menjaga lingkungan, tetapi juga mendapatkan keuntungan ekonomi dari sampah yang sebelumnya dianggap tidak berharga," ujarnya.
Edi juga mengapresiasi komitmen mahasiswa COMDEV FKM UNAIR dalam kegiatan ini, yang menurutnya sangat penting untuk mendorong masyarakat agar lebih peduli dan terlibat dalam pengelolaan lingkungan. Ia berharap kegiatan semacam ini dapat terus berlanjut dan menjangkau lebih banyak komunitas di masa depan.
Kegiatan studi banding ini membuktikan bahwa masalah sampah bisa diatasi melalui inovasi sederhana dan kolaborasi efektif. Dengan inovasi dan kreatifitas serta manajemen perubahan yang terencana, warga dapat menjadi agen perubahan yang mampu mengubah sampah menjadi sumber daya yang bernilai. Partisipasi aktif masyarakat adalah kunci menuju masa depan yang lebih hijau, bersih, dan sehat.
Dengan keberhasilan kegiatan ini, diharapkan semakin banyak komunitas yang terinspirasi untuk mengambil langkah serupa dalam pengelolaan sampah dan lingkungan. Masa depan yang lebih baik ada di tangan kita semua, dengan kesadaran, tindakan, dan inovasi bersama.