banner 728x90

Sidoarjo, 5 Agustus 2025 — Upaya Pemerintah Kabupaten Sidoarjo untuk meraih predikat Swasti Saba Wistara, penghargaan tertinggi dalam program Kabupaten/Kota Sehat (KKS) tingkat nasional, memasuki babak penting dengan dilaksanakannya Verifikasi Nasional oleh tim penilai pusat. Kegiatan ini berlangsung di Pendopo Delta Wibawa, dan melibatkan berbagai elemen masyarakat dan perangkat daerah dalam menampilkan capaian dan inovasi lintas tatanan.

Salah satu yang mencuri perhatian dalam verifikasi kali ini adalah kehadiran dan kontribusi Kampung Edukasi Sampah (KES) dari RT.23 RW.07 Kelurahan Sekardangan, yang dinilai menjadi praktik baik (best practice) dalam pengelolaan lingkungan berbasis partisipasi warga.

Plt. Kepala Dinas Kesehatan Sidoarjo, dr. Lakhsmi Herawati Yuwantina, menyampaikan bahwa Kabupaten Sidoarjo telah melakukan berbagai terobosan untuk mencapai sembilan tatanan tersebut.
“Kami dorong semua tatanan dapat terpenuhi dengan pendekatan inovatif. Kami perkuat desa siaga, kembangkan kawasan tanpa rokok, serta dorong pengolahan limbah domestik secara ramah lingkungan dan berkelanjutan,” ungkapnya.

Dalam sambutannya, Bupati Sidoarjo Subandi menekankan pentingnya kolaborasi antar pemangku kepentingan. “Kami menggunakan pendekatan kolaboratif hexahelix, melibatkan unsur pemerintah, akademisi, dunia usaha, komunitas, media, dan masyarakat dalam membangun sistem kesehatan berbasis tatanan. Harapan kami, Sidoarjo mampu meraih predikat Swasti Saba Wistara dengan kerja sama yang nyata dan berkelanjutan.”
Salah satu contoh nyata kolaborasi tersebut hadir dari RT.23 RW.07 Sekardangan, melalui inisiatif Kampung Edukasi Sampah, yang selama ini aktif memberikan edukasi tentang pemilahan sampah, pembuatan kompos, hingga penyediaan sarana kawasan bebas rokok.

Kampung Edukasi Sampah menjadi salah satu model inovasi tatanan permukiman sehat yang dinilai berhasil menggerakkan warga untuk hidup bersih dan sehat secara mandiri. Tidak hanya itu, keberadaan KES juga menjadi destinasi edukatif bagi pelajar, mahasiswa, hingga instansi pemerintah.

Andi Hariyadi, Ketua RT.23 RW.07 Kelurahan Sekardangan, menyatakan bahwa keterlibatan warga menjadi kunci sukses perubahan lingkungan.
“Kami bangga bisa terlibat dalam verifikasi nasional ini. Bagi kami, menjadi Kabupaten Sehat bukan semata demi penghargaan, tapi komitmen untuk mewariskan lingkungan yang lebih baik. Lewat Kampung Edukasi Sampah, kami bangun kesadaran warga dari bawah: memilah sampah, mengolah limbah organik, dan menjadikan lingkungan sebagai ruang edukasi yang hidup.”

Kampung Edukasi Sampah menegaskan komitmennya sebagai mitra strategis Pemerintah Kabupaten Sidoarjo dalam mewujudkan prinsip-prinsip keberlanjutan. Melalui pendekatan edukatif, kreatif, dan berbasis komunitas, KES telah membuktikan bahwa perubahan besar bisa dimulai dari langkah kecil di lingkungan tempat tinggal.

Partisipasi aktif komunitas lokal seperti ini menjadi wujud nyata dari semangat "gotong royong menuju Indonesia Sehat", di mana pencapaian Kabupaten Sehat bukan hanya menjadi urusan pemerintah, melainkan hasil kerja sama lintas sektor dan lintas generasi.

Dengan semangat kolaborasi, edukasi lingkungan, dan keterlibatan masyarakat yang kuat, Sidoarjo terus melangkah mantap menuju predikat Kabupaten Sehat Nasional 2025. Sebab di balik capaian besar, selalu ada gerakan kecil dari kampung-kampung yang peduli dan bergerak.

banner 300x250

Berita Terkait