banner 728x90

Sidoarjo – Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga bersama Wahana Visi Indonesia (WVI) melalui program Amerta Kasih melaksanakan kunjungan edukatif ke Kampung Edukasi Sampah di Sekardangan, Sidoarjo. Kegiatan ini diikuti oleh puluhan peserta yang terdiri dari pengurus RW, kader lingkungan “Surabaya Hebat” dari RW 1 Simolawang dan RW 2 Sidodadi, serta staf program Amerta Kasih.

Kunjungan ini menjadi kesempatan bagi peserta untuk melihat langsung praktik pengelolaan sampah berbasis masyarakat yang selama ini menjadi identitas Kampung Edukasi Sampah. Peserta diajak menyaksikan bagaimana warga setempat mengelola sampah rumah tangga mulai dari pemilahan sampah organik dan anorganik, pembuatan kompos dengan metode takakura dan eco enzyme, hingga praktik reduce, reuse, recycle (3R) dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, peserta juga menggali inovasi warga dalam menciptakan lingkungan sehat, seperti penerapan sumur resapan untuk mengurangi genangan air, pengembangan bank sampah “Telulikur” sebagai wadah ekonomi sirkular, serta pemanfaatan limbah plastik menjadi kerajinan bernilai jual.

Dr. Corie Indria Prasasti, S.KM., M.Kes selaku Program Manager Amerta Kasih, menegaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya sebatas kunjungan, melainkan bagian dari proses pembelajaran sosial.

“Kampung Edukasi Sampah mengajarkan kepada kita bahwa menjaga lingkungan tidak cukup dengan teori, tapi perlu aksi nyata. Di sini peserta belajar memilah, mengolah, hingga menjadikan sampah sebagai sumber daya. Harapannya, keterampilan ini bisa dibawa pulang dan diterapkan di wilayah masing-masing,” ujarnya. 

“Selama ini kami sudah melakukan pemilahan sampah di lingkungan, tapi di sini saya melihat penerapan yang lebih menyeluruh. Warga tidak hanya memilah, tapi juga mengolah dan memanfaatkan hasilnya. Ini membuat saya semakin yakin bahwa kebiasaan kecil bisa berdampak besar bila dilakukan bersama-sama,” ujar salah satu peserta penuh semangat.

Sementara itu, pegiat lingkungan Kampung Edukasi Sampah, Edi Priyanto, menekankan pentingnya kolaborasi lintas elemen masyarakat.

“Kampung itu tumbuh karena partisipasi semua warga. Dari anak-anak, ibu rumah tangga, hingga pemuda ikut ambil bagian. Kami ingin menunjukkan bahwa mengelola sampah bukan beban, melainkan peluang untuk menjaga bumi sekaligus meningkatkan kesejahteraan warga. Kehadiran tamu seperti FKM Unair dan WVI semakin memotivasi kami untuk terus berinovasi,” jelasnya.

Kegiatan berlangsung sejak pagi hingga siang, dimulai dengan persiapan keberangkatan di Surabaya pukul 07.00 WIB. Setibanya di lokasi, peserta diterima oleh pengurus Kampung Edukasi Sampah dan mengikuti sesi edukasi lapangan hingga pukul 12.00 WIB. Setelah istirahat, acara dilanjutkan dengan refleksi hasil kunjungan sebelum rombongan kembali ke Surabaya pukul 14.00 WIB.

Kunjungan ini merupakan wujud nyata komitmen FKM Unair dan WVI dalam mendukung pemberdayaan masyarakat melalui kesehatan, gizi seimbang, dan hidup bersih sebagaimana misi Amerta Kasih.

Dari Kampung Edukasi Sampah, peserta mendapatkan pemahaman bahwa perubahan besar dapat dimulai dari langkah kecil di rumah tangga dan lingkungan sekitar. Semangat kolaborasi, gotong royong, dan inovasi warga Sekardangan diharapkan dapat menjadi inspirasi untuk mewujudkan kota-kota yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan.

banner 300x250

Berita Terkait