banner 728x90

 

Sidoarjo — Puluhan siswa dari SMP Negeri 1 Prambon Sidoarjo mengikuti kegiatan ekstrakurikuler bertema Gaya Hidup Berkelanjutan di Kampung Edukasi Sampah, Sekardangan, Sidoarjo, pada kegiatan pembelajaran di luar kelas yang bertujuan menumbuhkan kesadaran lingkungan sejak dini.

Kegiatan ini menjadi bagian dari program edukasi lingkungan berbasis praktik, di mana para siswa tidak hanya mendapatkan penjelasan konsep, tetapi juga terlibat langsung dalam kegiatan pemilahan sampah, pengolahan sampah organik, dan pemanfaatan sampah anorganik menjadi karya kreatif maupun barang bernilai guna.

Selama kegiatan berlangsung, para siswa diperkenalkan pada beberapa metode pengelolaan sampah ramah lingkungan, seperti pemanfaatan komposter untuk mengolah sampah dapur, pembuatan eco-enzyme, serta pemanfaatan barang bekas menjadi prakarya. Semua aktivitas dirancang agar siswa memahami bahwa setiap jenis sampah memiliki potensi untuk diolah kembali apabila dikelola dengan benar.

Kader Lingkungan Kampung Edukasi Sampah yang juga menjadi salah satu narasumber, Esther Erawati, menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini menjadi langkah penting dalam mencetak generasi yang peduli lingkungan di masa depan.

“Edukasi lingkungan yang diberikan sejak dini dapat membentuk pola pikir baru bahwa menjaga bumi adalah tanggung jawab bersama. Kebiasaan baik harus dimulai dari hal sederhana, seperti memilah sampah, mengurangi sampah plastik, dan memanfaatkan kembali barang-barang yang masih bisa digunakan,” jelasnya.

Sementara itu, perwakilan pendamping dari SMPN 1 Prambon mengungkapkan apresiasinya atas kegiatan ini yang dinilai sangat relevan dengan tantangan lingkungan saat ini.

“Anak-anak tidak hanya mendengar teori, tetapi mengalami secara langsung bagaimana sampah bisa menjadi masalah sekaligus peluang. Metode belajar seperti ini membuat mereka lebih mudah memahami dan mengingat,” ujarnya.

Kegiatan edukasi lingkungan ini diharapkan menjadi pemantik gerakan perubahan yang lebih luas, baik di sekolah maupun di rumah. Dengan pembiasaan dan pendampingan yang konsisten, nilai-nilai Zero Waste dan gaya hidup berkelanjutan dapat berkembang menjadi budaya baru yang lebih ramah lingkungan.

Kampung Edukasi Sampah sendiri telah menjadi tujuan belajar berbagai sekolah, komunitas, dan instansi dari berbagai daerah, serta menjadi model pembelajaran lingkungan berbasis praktik yang melibatkan masyarakat secara langsung.

banner 300x250

Berita Terkait