Dorong Literasi dan Kesadaran Anak tentang Pengelolaan Sampah
WIJABA Produksi Video Edukasi Lingkungan di Kampung Edukasi Sampah

Sidoarjo – Suasana Kampung Edukasi Sampah (KES) di Sekardangan, Sidoarjo, tampak berbeda pada Rabu pagi, 17 September 2025. Kamera, tripod, dan mikrofon berdiri di antara deretan tong sampah warna-warni dan rak hasil kerajinan daur ulang. Hari itu, WIJABA (The World is Just a Book Away), sebuah organisasi nirlaba internasional, tengah merekam dua video edukasi yang akan menjadi bahan literasi lingkungan bagi anak-anak Indonesia.
Kolaborasi ini bukan sekadar dokumentasi biasa. WIJABA, yang selama bertahun-tahun konsisten menanamkan budaya literasi dan kepedulian lingkungan melalui program daring Roots & Shoots, memilih KES sebagai lokasi produksi karena kiprah nyata masyarakatnya dalam mengelola sampah rumah tangga. Warga di kampung ini telah terbiasa memilah, mengolah, dan memanfaatkan kembali sampah organik maupun anorganik.
Dalam produksi tersebut, dua format video digarap sekaligus. Pertama, video wawancara berjudul “Belajar Pengelolaan Sampah Bersama Kampung Edukasi Sampah”. Lewat percakapan santai, tim WIJABA menggali cerita tentang bagaimana KES bermula, tujuan pendiriannya, hingga perubahan yang dirasakan masyarakat setelah program berjalan. Pertanyaan-pertanyaan seputar sistem pengelolaan sampah, konsep 3R, serta pemanfaatan hasil olahan mulai dari kompos hingga kerajinan tangan dikemas agar mudah dipahami anak-anak.
Video kedua menghadirkan sesuatu yang lebih interaktif: tutorial membuat prakarya daur ulang dari barang bekas rumah tangga. Kader Lingkungan KES menunjukkan cara sederhana mengubah sampah yang sering terbuang menjadi benda berguna. Harapannya, anak-anak dapat menirukan langkah-langkah tersebut di rumah, sehingga kesadaran lingkungan tumbuh dari aktivitas sehari-hari.
Bagi WIJABA, video ini merupakan bagian dari perjalanan panjang mereka menanamkan literasi kepada generasi muda. Sejak pandemi 2020, program daring mereka telah menjangkau lebih dari 900.000 anak di berbagai kabupaten/kota lewat kanal YouTube dan WhatsApp. Tema kesehatan, kebersihan, hingga cinta lingkungan terus diangkat, dengan harapan sederhana: anak-anak belajar sambil berbuat.
“Kami ingin anak-anak tidak hanya membaca atau mendengar, tapi juga merasakan pentingnya menjaga lingkungan. Lewat video ini, mereka bisa belajar memilah sampah, membuat kompos, bahkan berkreasi dengan barang bekas,” ujar perwakilan WIJABA di sela-sela kegiatan.
Kader Lingkungan KES pun menyambut baik kesempatan ini. Bagi mereka, apa yang dilakukan sehari-hari kini bisa dilihat lebih banyak orang. “Sejak ada Kampung Edukasi Sampah, masyarakat jadi lebih disiplin dalam memilah sampah. Hasilnya, bukan hanya lingkungan lebih bersih, tapi juga ada manfaat nyata dari produk daur ulang,” ungkap salah satu kader.
Video kolaborasi ini rencananya akan dipublikasikan melalui kanal resmi WIJABA Pendidikan di YouTube. Kontennya bisa diakses gratis oleh sekolah, guru, maupun anak-anak di seluruh Indonesia. Melalui cara ini, pesan tentang pentingnya peduli lingkungan diharapkan menjangkau lebih banyak generasi muda, bahkan di luar Sidoarjo.
WIJABA percaya, dengan menghadirkan narasumber lokal seperti Kader Lingkungan KES, pesan edukasi akan lebih membumi dan mudah diterima anak-anak. “Harapan kami, video ini bisa menginspirasi lahirnya kampung-kampung edukasi sampah lain di berbagai daerah,” pungkas tim WIJABA.
