banner 728x90

Sidoarjo - Gelak tawa dan semangat belajar terdengar riuh di Kampung Edukasi Sampah (KES), Sekardangan, Sidoarjo. Pagi itu, 61 siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) Darussalam Jogosatru datang dengan wajah penuh rasa ingin tahu. Mereka bukan sekadar berwisata, tetapi datang untuk belajar menjadi bagian dari solusi bagi bumi  melalui kegiatan outing class bertema “Cinta Lingkungan dan Pengelolaan Sampah”

Belajar dari Alam, Bukan Hanya dari Buku
Didampingi dua guru dan kader lingkungan setempat, para siswa diajak mengenal lebih dekat dunia persampahan mulai dari membedakan sampah organik dan anorganik, membuat kompos dari sisa makanan dan daun kering, hingga berkreasi menggunakan bahan daur ulang seperti botol plastik dan kardus.

Dengan cara yang menyenangkan dan interaktif, anak-anak belajar bahwa menjaga kebersihan lingkungan tidak hanya tugas orang dewasa, tetapi tanggung jawab semua orang, termasuk mereka. Setiap tawa dan percikan tanah dari tangan mungil mereka menjadi simbol tumbuhnya benih kepedulian terhadap alam.

“Kami ingin menanamkan sejak dini bahwa kebersihan sebagian dari iman, dan bumi ini adalah amanah Allah yang harus dijaga bersama,” ujar salah satu guru pendamping sambil tersenyum menyaksikan murid-muridnya asyik mengaduk kompos.

Dari Sampah Jadi Ilmu, Dari Ilmu Jadi Kepedulian
Kegiatan edukatif di KES bukan sekadar praktik teknis, tetapi juga pembelajaran nilai. Anak-anak dikenalkan konsep “reduce, reuse, recycle” dan pentingnya mengubah pola pikir dari “membuang” menjadi “mengelola”. Mereka belajar bahwa satu botol bekas bisa menjadi pot tanaman, dan sisa makanan bisa kembali ke bumi menjadi pupuk yang menumbuhkan kehidupan baru.

Pendekatan pembelajaran seperti ini membangkitkan rasa ingin tahu alami anak. Mereka tidak hanya melihat sampah sebagai sesuatu yang kotor, tetapi sebagai peluang untuk berkreasi dan berinovasi. Dengan demikian, kegiatan outing class ini menjadi sarana menumbuhkan karakter peduli lingkungan, sejalan dengan visi pendidikan karakter di madrasah.

Kampung Edukasi Sampah, Laboratorium Nyata Cinta Lingkungan
Kampung Edukasi Sampah Sekardangan dikenal sebagai tempat belajar lingkungan hidup berbasis masyarakat. Di bawah bimbingan para pegiat lingkungan, tempat ini telah menjadi tujuan edukasi bagi banyak sekolah dan komunitas, baik dari Sidoarjo maupun luar kota.

Dengan pendekatan “belajar dari pengalaman nyata”, KES mengajarkan bahwa perubahan besar dimulai dari langkah kecil: memilah sampah di rumah, menanam pohon, dan tidak membuang sampah sembarangan. Inilah pendidikan ekologi yang sesungguhnya membangun kesadaran, bukan sekadar pengetahuan.

Menumbuhkan “Eco Hero” Sejak Usia Dini
Melalui kegiatan ini, MI Darussalam Jogosatru ingin menanamkan keyakinan bahwa setiap anak bisa menjadi “Eco Hero”, pahlawan kecil yang membawa perubahan positif bagi bumi. Nilai-nilai seperti disiplin, gotong royong, tanggung jawab, dan empati terhadap lingkungan menjadi bagian dari pembelajaran hidup yang akan terus mereka bawa hingga dewasa.

“Kami berharap anak-anak tidak hanya belajar tentang lingkungan hari ini, tapi juga membawa semangatnya ke rumah dan sekolah. Dari sinilah perubahan kecil akan menular dan membentuk budaya baru yang lebih hijau,” ungkap salah satu fasilitator Kampung Edukasi Sampah.

Outing class ini bukan hanya menambah pengetahuan, tetapi juga membangun kesadaran dan karakter. Di tengah isu global tentang perubahan iklim dan sampah plastik, kegiatan sederhana seperti ini menjadi langkah nyata menyiapkan generasi yang lebih peduli, berdaya, dan beraksi untuk bumi yang lestari.

Terima kasih kepada MI Darussalam Jogosatru yang telah menanamkan nilai cinta lingkungan sejak dini. Karena dari tangan-tangan kecil itulah, masa depan bumi yang hijau dan bersih akan terus terjaga.

banner 300x250

Berita Terkait